Pengasih, Kulon Progo — Dalam rangka meningkatkan literasi dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan keluarga, Takmir Masjid Al Huda Gebangan bekerja sama dengan BPR Bank Kulon Progo menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Keluarga pada Minggu, 2 November 2025 bertempat di SD Gebangan.
Kegiatan ini diikuti oleh warga dari dusun Jamus, Ngento, Timpang, dan Clawer yang merupakan wilayah terdampak pembangunan jalan tol. Pelatihan turut dihadiri oleh pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tingkat provinsi serta PCNU Kabupaten Kulon Progo, yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali warga agar mampu mengelola dana ganti rugi secara efektif dan bijak, memaksimalkan manfaatnya untuk kehidupan jangka panjang, serta meminimalkan risiko keuangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya perencanaan keuangan yang baik, mampu mengatur prioritas antara kebutuhan mendesak dan investasi masa depan, serta terhindar dari perilaku konsumtif dan pemborosan.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi produk dan layanan BPR Bank Kulon Progo, meliputi tabungan, deposito, dan kredit. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkenalkan berbagai instrumen keuangan yang dapat dimanfaatkan warga untuk menabung dan mengembangkan dana dengan aman.
Sebagai narasumber utama, hadir perwakilan dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Yogyakarta, yang menyampaikan materi tentang pentingnya pengelolaan keuangan keluarga. Dalam paparannya, narasumber menekankan bahwa penerimaan uang ganti rugi sebaiknya tidak hanya digunakan untuk kebutuhan konsumtif atau membangun rumah, tetapi juga disisihkan untuk investasi jangka panjang dan tabungan pendidikan anak.
Peserta juga mendapatkan kesempatan praktik langsung membuat arus kas keluarga, dengan tujuan agar pengeluaran bulanan tidak melebihi pendapatan yang diterima. Melalui latihan tersebut, warga diharapkan lebih terampil dalam mencatat, mengatur, dan mengontrol keuangan rumah tangga.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta tampak antusias dan aktif berdiskusi, menunjukkan minat besar untuk belajar mengelola keuangan secara bijak. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat terdampak untuk bangkit secara ekonomi dan lebih siap menghadapi masa depan dengan perencanaan keuangan yang matang.( sug )