Pengasih, 30 Juli 2025 — Dalam semangat mempererat silaturahmi dan meningkatkan keimanan, Kapanewon Pengasih kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Pengajian Aparat yang kali ini bertempat di Balai Kalurahan Pengasih, Rabu pagi (30/7/2025) pukul 08.00 WIB. Acara tersebut diikuti oleh jajaran aparatur se-Kapanewon Pengasih dan berlangsung dengan khidmat serta penuh semangat kebersamaan.
Kegiatan pengajian ini terselenggara atas kerja sama antara Kapanewon Pengasih selaku penyelenggara dan Pemerintah Kalurahan Pengasih sebagai tuan rumah. Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Panewu Pengasih beserta jajaran, Danramil Pengasih, Kapolsek Pengasih, Kepala KUA Pengasih bersama staf, Koordinator PLKB dan Koordinator BPP Pengasih, perwakilan aparatur dari seluruh Kalurahan di wilayah Kapanewon Pengasih, perwakilan pegawai Puskesmas Pengasih I dan II, serta penceramah H. Suryadi, S.Kel.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan sambutan dari Lurah Pengasih, Bapak Haryana, S.Pd., yang menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu undangan dan memohon maaf atas segala kekurangan selama menjadi tuan rumah kegiatan. Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
Selanjutnya, Panewu Pengasih, Drs. Sunarya, M.M., dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pengajian ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, namun benar-benar memberikan makna dan manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai spiritual dalam menjalankan tugas sebagai aparatur pemerintah.
Pada kesempatan ini, turut dilakukan penyaluran bantuan sembako dari BAZNAS Kabupaten Kulon Progo kepada sepuluh keluarga dhuafa di wilayah Kalurahan Pengasih. Penyerahan bantuan ini menjadi simbol kepedulian sosial dan bentuk nyata pelaksanaan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Memasuki acara inti, tausiyah disampaikan oleh Bapak H. Suryadi, S.Kel. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan pentingnya mengaitkan setiap perbuatan di dunia dengan tujuan kehidupan akhirat. Beliau menguraikan lima fase kehidupan manusia menurut ajaran Islam, yakni Alam Ruh, Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Barzah, dan Alam Akhirat, serta menekankan bahwa saat ini manusia hidup di alam dunia sebagai tempat untuk menanam amal.
Dengan pendekatan yang khas dan mudah dipahami, beliau juga menyampaikan idiom yang relevan dengan realitas kehidupan masyarakat multikultural: "Jawa digawa, Arab digarap, Cina dimatna," yang bermakna bahwa tradisi lokal hendaknya tetap dijaga, ajaran agama dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan nilai-nilai kearifan dari bangsa lain diamati serta diambil sisi baiknya.
Sebelum acara ditutup, disampaikan pula pengumuman bahwa pelaksanaan pengajian aparat berikutnya akan dilaksanakan di Kalurahan Sendangsari. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Bapak Sugiyono, S.Ag.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan tali silaturahmi antar aparatur pemerintah semakin erat, serta tumbuhnya semangat spiritualitas yang dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan masyarakat dengan lebih baik.[stfc]